Cara kerja DNS
Assalamu’alaikum warrahmatullahi
wabarakatuh
DNS adalah
kependekan dari domain name system yang berfungsi untuk mengubah alamat ip
menjadi sebuah nama. Asal usulnya DNS dibuat karena manusia yang suka mengkases
www di internet begitu banyak, dan juga karena manusia lebih mudah dalam
menghafal sebuah nama dari deretan huruf dibandingkan dengan menghafal sebuah
alamat dengan deretan nomor-nomor. Maka dari itu munculan sebuah DNS agar
manusia lebih mudah untuk menghafal alamat – alamat sebuah situs.
Setiap string dalam suatu
penamaan situs yang berdasarkan pada FQDN adalah bersifat signifikan. Dengan
dimulai dari sebelah kanan, dan bergerak ke kiri, administrator dapat melihat
bagian dari komponen bagian ke-satu (top-level-domain
– TLD), kemudian bagian komponen domain level kedua, dan bagian komponen level
ke-tiga.
·
Domain Root
Merupakan level tertinggi
dalam struktur DNS, pada umumnya disebut sebagai domain root dan
direpresentasikan dengan menggunakan tanda titik (.). Kemudian mengasumsikan
pula bahwa nama dari domain akan diakhir dengan tanda ini, sehingga jikalau
terdapat karakter di depan domain root, tidak akan dianggap sebagai nama suatu
host.
·
Domain Level ke-satu
Dapat diartikan sebagai cabang pertama
yang akan ditemui dari struktur DNS. Merupakan suatu kategori atau klasifikasi
yang digunakan dalam kepentingan yang berbeda (misalkan COM – commercial, ORG –
Organization, EDU – Education), serta menentukan lokasi dari negara saat ini
(Indonesia – ID, Singapore – SG, United Kingdom – UK) telah diakomodasi dalam
aturan penulisan, dimana regulasinya diatur oleh badan-badan independen seperti
IDNIC dan Pandi. Kurang lebih terdapat 260 TLD di seluruh dunia saat ini yang
aktif digunakan. Pada contoh, TLD yang digunakan dari FQDN (deb.Sains-it.edu)
adalah “.COM”.
·
Domain Level ke-dua
Nama yang terdapat pada
level ini menggambarkan secara aktual nama organisasi atau perusahaan yang
memiliki domain, dengan pemberian identitas berupa nama-nama yang unik. Pada
contoh, domain level ke-dua dari FQDN (deb.sains-it.edu.) adalah “apedie.”.
·
Domain Level ke-tiga
Pada
umumnya, level ini digunakan untuk mengrefleksikan nama host atau penggunaan
lainnya. Sebagai contoh, digunakan oleh suatu organisasi menggunakan subdomain
untuk mendefenisikan alamat, misalkan “www”. Atau dapat pula diimplementasikan
dalam bentuk lain seperti misalnya pada contoh FQDN (www.sains-it.edu.) adalah
“deb.” Yang merupakan nama host aktual dari sistem komputer yang digunakan
sebagai server.
Tipe server DNS
Tipe
server DNS dalam diklasifikasikan dalam tiga jenis utama, yaitu:
1. Primary
2. Secondary
3. caching.
1.
Primary
server
Merupakan
penyedia layanan utama untuk domain. Selanjutnya dengan melakukan konfigurasi
pada bagian ini akan membuat server DNS mengetahui semua host dan subdomain
yang berada di bawah domain utama.
2.
Secondary
server
Bekerja
sebagai cadangan dan distribusi layanan untuk server utama. Mekanisme sistem
pada server utama akan mengencek keberadaan server kedua (setelah
dikonfigurasi) dan mengirimkan secara periodik perubahan untuk nama tabel.
3.
Caching
server
Bersifat
nonauthoritatively. Tidak berisi berkas konfigurasi untuk semua domain. Pada
umumnya, ketika host komputer client
meminta layanan dari caching server untuk melakukan resolve dari suatu alamat, server secara otomatis akan melakukan
pengecekan pertama kali ke cache lokal. Jika tidak ditemukan, sistem akan
mencari ke server utama.
Sekian materi mengenai DNS server
Bila ada request atau yang kurang
dimengerti untuk ditanyakan kalian bisa mencorat-coret dikomentar.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi
wabarakatuh